Ungu dan Satu, Dwi Kata yang Ditakdirkan Bertemu

* Catatan Kecil dari Arena Debat

AWAN mendung terlihat menggeliat memasuki arena untuk berdebat, bukan debat kusir apalagi debat saling ‘nyinyir’.

Itu adalah debat pertama Pilkada Musi Rawas tahun 2024 yang digelar di Gedung Bagasraya, Kelurahan Lubuk Kupang, Kecamatan Lubuk Linggau Selatan I, Kota Lubuk Linggau.

Debat digelar pada pukul 15.30 WIB. Ah, setidaknya awan mendung itu, tak mengambil andil, untuk menambah panas arena debat yang kita harapkan berlangsung sehat.

Jam menunjukkan pukul 14.45 WIB saat suara deru mobil terdengar mulai memanggil. Semakin lama semakin mendekat, akhirnya tercekat di depan pintu utama gedung debat.

Gemuruh suara teriakan tak terbendung oleh peredam di dalam, pintu utama terbuka ternyata Hj Ratna Machmud dan H Suprayitno yang perlahan menampakkan senyuman.

Keduanya terlihat percaya diri dengan pendukung yang mengiringi. Dengan menggunakan pakaian ungu semburat, menunjukkan tekad dan mental yang sangat siap berdebat.

Tampak di depan sekali, H SN Prana Putra Sohe. Seolah hendak berkata siap tanding dengan siapa saja.

Yang juga menarik perhatian adalah para pendukung militan, meski hanya dibatasi 35 orang, namun suara dukungan menggelegar bak orkestrasi perang.

Mereka datang dengan warna tema ungu, sembari membawa atribut bertuliskan nomor 1.

Ungu nampaknya menjadi warna yang sangat pantas untuk Ramah-Pro yang terlihat semakin berkelas.

Selain melambangkan kesejukan, ungu juga melambangkan integritas, kreativitas, dan intelektualitas.

Lalu apakah hal itu hanya sekedar filosofi formalitas, atau memang hal yang nyata dari Ramah-Pro yang berkualitas?

Tanya itu terjawab cepat dari performa Ramah-Pro dalam debat. Penampilan yang lugas penuh dengan kualitas ditampakkan pasangan Ramah-Pro.

Penyampaian visi misi yang sesuai dengan kebutuhan, menambah yakin bahwa Ramah-Pro layak untuk melanjutkan kepemimpinan.

Penguasaan data dan fakta lapangan menunjukkan bahwa pasangan ini benar-benar berpengalaman. Menanggapi semua pertanyaan bak kamus yang penuh dengan jawaban, merespon provokasi dengan bijak dan mawas diri.

Ah, benarlah, tak salah rasanya ungu itu selalu membersamai. Lebih-lebih, kini angka 1 (satu) ikut melengkapi. Angka 1 adalah angka pemenang, sangat layak disandingkan dengan warna ungu sebagai jalan terang.

Angka 1 adalah penentu, untuk menuju pembilang yang baru. Sangat layak didapat oleh Ramah-Pro yang terbiasa melayani rakyat dengan jago.

Kini para pendukung itu dengan lepas tertawa dan bersuka ria. Seolah semangat mereka bersatu dengan filosofi ungu dan angka 1.

Teriakan dukungan itu memompa moral Ramah-Pro untuk tidak berhenti melayani rakyat dengan hati nurani.

Mungkin, ungu dan satu memang dua kata yang ditakdirkan bertemu, membawa Ramah-Pro pada episode pengabdian yang baru.

Tak terasa, debat telah usai terlaksana, awan hitam telah berubah menjadi hujan. Namun semangat pendukung Nomor 1 tak pernah luntur termakan waktu dan hujan yang turun syahdu.

Hari ini tidak ada kata menang atau kalah, penting atau terasing, karena untuk Hj Ratna Machmud-H Suprayitno, semua adalah pemenang bagi diri masing-masing.(*)

News Feed