Gas Elpiji 3 Kg kembali Menghilang di Kota Kota Pagar Alam, Ini Tanggapan Disprindakop

DAERAH, HEADLINE102 views

PAGARALAM, Metrosumatera.com – Masyarakat khususnya di Kota Pagar Alam sejak beberapa hari terakhir kembali mengeluhkan kesulitan mendapatkan bahan bakar gas elpiji subsidi ukuran 3 Kg diwarung-warung.

Rianti (34), warga Kaplingan PGRI mengatakan, kelangkaan stok gas 3 Kg di pangkalan dan agen membuat dirinya selaku ibu rumah tangga kebingungan untuk memasak. “Ya, karena sehari hari saya memasak menggunakan gas 3 Kg jadi kalau habis ya terpaksa kami mengenakan dan mencari kayu bekas untuk bisa memasak,” ungkapnya.

Ia mengaku, hampir seluruh warung dan pangkalan elpiji di sekitar tempat tinggalnya , yang selama ini menjual gas 3 Kg tidak memiliki stok. “Semua tabung gas yang mereka jejer di warung dalam keadaan kosong,” pungkasnya.

Untuk itu, ia mengharapkan kedepannya supaya gas elpiji ini tidak sulit lagi untuk didapatkan sebagaimana yang keperluan kami ibu rumah tangga. “Mudah-mudahan gas 3 Kg mudah didapat kembali dan tidak sulit seperti ini karena kelangkahan gas elpiji ini bukan sekali dua kali terjadi di Kota kami Pagar Alam ,” Bibirnya selasa/17/12/2024/.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Dinas Disprindakop melalui Kabid Perdagangan Andri saat dikonfirmasi media melalui whatsapp mengatakan tadi pagi pihaknya dengan Polres Pagar Alam sudah turun ke lapangan terkait gas elpiji ukuran 3 Kg.

“Jadi menurut keterangan dari agen pendistribusian lancar tidak ada kendala kouta masih seperti bisa bahkan ada penambahan dari pihak Pertamina menjelang NATARU. Kami konfirmasi dengan pihak Pertamina Pak Nanda juga ada penambahan menjelang NATARU,” ungkapnya, Selasa /17/12/2024/.

Disisi lain Metrosumatera sempat mewawancarai melalui telepon ke salah satu agen gas elpiji 3 Kg Feri (49) beralamatkan dijalan Lingkar Timur, Simpang Manak Pagar Alam Selatan, Kota Pagar Alam Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel). Dikatakan dia masalah gas elpiji 3 Kg sebenarnya tidak ada kendala bahkan setiap hari mengambil langsung ke Pertamina 2 mobil bahkan tiga mobil dalam sehari.

“Ya, saat ini ada peningkatan pemakaian karena banyak yang melakukan persedekahan. Sehingga kebutuhan tersebut cepat habis,” ungkapnya.

Feri juga berharap kepada penjual dipangkalan kalau bisa menjual ke lingkungan sekitar sehingga stok kebutuhan warga sekitar selalu mencukupi. (len)

News Feed