PAGAR ALAM – Suasana tegang mewarnai aksi demo yang berlangsung di depan kantor Bawaslu Kota Pagar Alam, pada Rabu /4/12/2024/. Massa dari dua kubu pendukung Pilkada, yaitu 01 dan 02, menyuarakan tuntutan mereka terkait pelaksanaan Pemilu.
Dalam aksi ini, mereka meminta agar dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan menghentikan sidang pleno yang tengah berlangsung.
Dengan mengerahkan satu peleton Pasukan Huru Hara (PHH) dan unit anti-anarkis, personel Brimob berhasil memisahkan kedua kubu massa untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Situasi sempat memanas hingga memicu keributan antara kedua kubu. Personel Satbrimob Polda Sumsel yang dipimpin oleh Ipda Ferry bergerak cepat mengendalikan situasi.
Dengan mengerahkan satu peleton Pasukan Huru Hara (PHH) dan unit anti-anarkis, personel Brimob berhasil memisahkan kedua kubu massa untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Dari Polres Pagar Alam, satu peleton Dalmas awal turut dikerahkan dalam pengamanan, di bawah komando Kapolres Pagar Alam, AKBP Erwin Aras Genda, SH, SIK, MT.
Dalam aksi tersebut, aparat berhasil mengamankan dua orang yang Diduga menjadi pemicu kericuhan. Kedua orang tersebut akhirnya langsung di amankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dansat Brimob Polda Sumsel, Kombes Pol Susnadi, S.I.K., yang memberikan keterangan terpisah, menyatakan apresiasinya terhadap personel yang bertugas di lapangan.
“Kami bekerja sama dengan Polres Pagar Alam untuk memastikan situasi tetap kondusif. Setiap tindakan anarkis akan ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” ungkapnya.
Meskipun situasi sempat memanas, aksi massa akhirnya dapat diredam, dan jalannya pleno tetap dilanjutkan di bawah pengamanan ketat. Keberhasilan pengamanan ini menunjukkan kesiapsiagaan dan koordinasi yang baik antara personel Brimob dan Polres setempat.
Situasi di Pagar Alam kini telah berangsur kondusif, meskipun aparat keamanan tetap disiagakan untuk mengantisipasi kemungkinan kerusuhan lanjutan. (red)